MAKALAH DISKRIMINASI
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Deskriminasi” dengan tepat waktu tanpa halangan yang berarti.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan referensi dari internet. Makalah ini disusun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai diskriminasi . Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Sangat disadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, itu karena keterbatasan kami, namun kami mengupayakan semaksimal mungkin dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membantu untuk penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III : PENUTUP
Diskriminasi telah menjadi sumber utama ketidakadilan, karena dalam diskriminasi kelompok-kelompok tertentu mereka terkecualian, bahkan mereka kehilangan hak-hak dasar tertentu seperti kesehatan, jaminan sosial dan pendidikan dan lain-lain.
Perlu diketahui bahasa juga memainkan peranan penting dalam diskriminasi yaitu prasangka negatif, nada menghina, sindir menyindir, dan kekuasaan sewenang-wenang.
Dalam bahasa diskriminatif maka digunakan istilah dengan berkonotasi rasis, classist atau nasionalis. Kata-kata juga digunakan untuk membuat dan memelihara stereotip. Ada banyak frase yang mengekspresikan diskriminasi namun tidak banyak yang menyadarinya. Untuk semua ini, kita dapat mengatakan bahwa bahasa adalah bentuk diskriminasi dan membuat sikap-sikap ini akan menembus perilaku masyarakat dalam menggunakan bahasa yang bersifat diskriminatif.
Namun, ada upaya untuk menghentikan diskriminasi yaitu adanya jaminan penghormatan terhadap hak-hak melalui hukum. Diskriminasi tidak boleh terjadi dalam masyarakat, satu komunitas di mana kita harus belajar untuk memiliki koeksistensi sehat dan damai, untuk memahami dan menerima perbedaan yang timbul dari keragaman budaya ada ( multikulturalisme).
Diskriminasi, dalam bentuk apapun, tidak pernah hilang. Namun dapat dihentikan di dalam lingkungan manusia itu sendiri dan terus membuat kesadaran bahwa diskriminasi memberikan efek yang buruk. diskriminasi dapat dihentikan dimulai dari : keluarga, sekolah, tempat kerja, transportasi, perdagangan, usaha , beberapa lembaga, olahraga, dll). Dan juga memberikan kesadaran kepada orang lain akan dampak dari diskriminasi ini dengan menekankan “bahwa kita semua sama-sama manusia, tidak ada perbedaan”
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka kita tertarik menggambil judul “Diskriminasi”
B. Rumusan Masalah
Diskriminasi dapat merujuk ke bidang apapun, dan dapat menggunakan kriteria apapun. Jika kita berbicara tentang manusia, misalnya, dapat membedakan antara lain dengan usia, warna kulit, tingkat pendidikan, status sosial, pengetahuan, kekayaan, warna mata yang berbeda, dll. Tapi kita juga dapat membedakan sumber energi, karya sastra, hewan.
Diskriminasi ini mengacu kepada “pengecualian pembedaan, atau pembatasan berdasarkan asal etnis atau nasional, jenis kelamin, usia, kecacatan, status sosial atau ekonomi, kondisi kesehatan, kehamilan, bahasa , agama, opini, orientasi seksual, status perkawinan atau lainnya, memiliki efek merugikan atau meniadakan pengakuan atau pelaksanaan hak-hak dan kesetaraan kesempatan bagi orang-orang. “Namun, diskriminasi merujuk pada tindakan membedakan atau segregasi yang merongrong kesetaraan. Biasanya digunakan untuk merujuk pada pelanggaran hak-hak yang sama bagi individu dengan masalah sosial, usia, ras, agama, politik, orientasi seksual atau gender.
Sumber utama dari ketidaksetaraan adalah diskriminasi “pendapatan, kelas sosial dan ras, faktor seperti jenis kelamin, etnis, kebangsaan, agama atau ideologi politik” menimbulkan bentuk diskriminasi[1].
Kelompok minoritas seringkali didiskriminasi dan berada dalam posisi “subordinasi abadi” (istilah yang di ambil dari hukum dan kelompok yang kurang beruntung), yang tercermin dalam perekonomian (kelas bawah), politik (kelompok-kelompok ini tidak terwakili kebijakan) dan kehidupan sosial. Diskriminasi semacam ini paling jelas terlihat, seperti yang terlihat seperti kekerasan rasial fisik antar kelompok yang terjadi di Amerika Serikat atau Eropa yaitu pembedaan kesempatan dan hak bagi antara kulit putih dan kulit hitam.
2. Jenis dan Macam Diskriminasi
Jenis-jenis diskriminasi :
Macam-macam diskriminasi :
Penyebab muncul diskriminasi:
Masalah penting yang harus dijawab dalam upaya perjuangan menghapus diskriminasi berdasarkan agama dan kepercayaan ialah apakah agama sendiri memiliki landasan teologis dalam gerakan tersebut. Atau sebaliknya agama-agamalah yang justeru menjadi sumber dari berbagai kasus diskriminasi itu. Untuk menjawab pertanyaan ini, saya akan mulai menggali dan menelusuri sistem atau budaya keberagamaan di Indonesia dan kaitannya dengan soal bagaimana perilaku diskriminasi itu dibentuk dan dilegitimasi oleh kekuasaan dalam Islam.
Secara historis, pergeseran pemaknaan teks-teks keagamaan tidak lepas dari proses sejarah perebutan kekuasaan yang terjadi dalam dunia Islam sendiri maupun dalam interaksinya dengan dunia luar. Lalu melalui proses sosialisasi dan kulturisasi masif dan berabad-abad lamanya, pandangan kekuasan atas teks agama ini selanjutnya dirasakan, dipikirkan dan dilakukan sebagaimana keyakinan agama Tafsir kekuasaan atas teks-teks agama inilah yang sesungguhnya mengasingkan akar-akar hak asasi manusia dalam Islam. Dan ketika ada upaya untuk menggali kembali akar yang hilang ini, muncul resistensi dan persoalan yang luar biasa dari kekuasaan. [3]
Kalau kita lacak sebenarnya budaya keberagamaan kita ini dibangun sejak pasca Khulafaur Rasyidun (setelah masa empat khalifah sepeninggal Nabi) yang penuh dengan bingar bingar perebutan kekuasaan. Yang sangat menarik adalah bahwa sekte-sekte besar dalam Islam lahir setelah peristiwa perang antara kaum muslim sendiri, antara kubu Sayidina Ali dan kubu Muawiyah. Muawiyah menyerukan “tidak ada hukum kecuali Allah”, namun kubu Ali menyanggah dengan kata-kata“Kalimatu haqqin urida biha bathil”, yang artinya: kalimat itu benar tapi untuk maksud yang salah. Dari sinilah sebenarnya sejarah penafsiran seturut dengan kehendak kekuasaan terjadi. Dan saya melihat, persoalan-persoalan diskriminasi sepanjang sejarah Islam dilegitimasi oleh pandangan penguasa atas teks-teks agama seperti itu.
5. Menghindari Sikap Diskriminasi
Cara menghindari sikap diskriminasi :
Kita sebagai pelajar jangan sampai mempunyai sikap diskriminasi yang suka membeda-bedakan antara teman yang satu dengan yang lain, ras, agama, orang kaya dan orang miskin. Karena kita sebagai manusia juga membutuhkan orang lain, jika kita memiliki sifat seperti itu maka secara tidak langsung kita pasti akan dijauhi orang lain.
MAKALAH TENTANG DISKRIMINASI
Guru pembimbing :
Oleh :
Erik Irawan (04)
Hidayatul Afidah (05)
Amin (12)
Putri Rahmawati (23)
SMA NEGERI 1 SIDAYU
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Deskriminasi” dengan tepat waktu tanpa halangan yang berarti.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan referensi dari internet. Makalah ini disusun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai diskriminasi . Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Sangat disadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, itu karena keterbatasan kami, namun kami mengupayakan semaksimal mungkin dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membantu untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………iDAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………ii
BAB I : PENDAHULUAN
- Latar Belakang……………………………………………………………………..1
- Rumusan Masalah…………………………………………………………………2
- Tujuan………………………………………………………………………………..3
BAB II : PEMBAHASAN
- Pengertian Diskriminasi……………………………………………………….4
- Jenis-jenis dan macam-macam diskriminasi…………………………….5
- Penyebab Diskriminasi…………………………………………………………7
- Upaya Menghapus Diskriminasi Dalam Agama Dan Kepercayaan…..8
- Menghindari Sikap Diskriminasi…………………………………………….9
BAB III : PENUTUP
- kesimpulan………………………………………………………………………10
- saran………………………………………………………………………………10
- Daftar Pustaka…………………………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diskriminasi telah menjadi sumber utama ketidakadilan, karena dalam diskriminasi kelompok-kelompok tertentu mereka terkecualian, bahkan mereka kehilangan hak-hak dasar tertentu seperti kesehatan, jaminan sosial dan pendidikan dan lain-lain.
Perlu diketahui bahasa juga memainkan peranan penting dalam diskriminasi yaitu prasangka negatif, nada menghina, sindir menyindir, dan kekuasaan sewenang-wenang.
Dalam bahasa diskriminatif maka digunakan istilah dengan berkonotasi rasis, classist atau nasionalis. Kata-kata juga digunakan untuk membuat dan memelihara stereotip. Ada banyak frase yang mengekspresikan diskriminasi namun tidak banyak yang menyadarinya. Untuk semua ini, kita dapat mengatakan bahwa bahasa adalah bentuk diskriminasi dan membuat sikap-sikap ini akan menembus perilaku masyarakat dalam menggunakan bahasa yang bersifat diskriminatif.
Namun, ada upaya untuk menghentikan diskriminasi yaitu adanya jaminan penghormatan terhadap hak-hak melalui hukum. Diskriminasi tidak boleh terjadi dalam masyarakat, satu komunitas di mana kita harus belajar untuk memiliki koeksistensi sehat dan damai, untuk memahami dan menerima perbedaan yang timbul dari keragaman budaya ada ( multikulturalisme).
Diskriminasi, dalam bentuk apapun, tidak pernah hilang. Namun dapat dihentikan di dalam lingkungan manusia itu sendiri dan terus membuat kesadaran bahwa diskriminasi memberikan efek yang buruk. diskriminasi dapat dihentikan dimulai dari : keluarga, sekolah, tempat kerja, transportasi, perdagangan, usaha , beberapa lembaga, olahraga, dll). Dan juga memberikan kesadaran kepada orang lain akan dampak dari diskriminasi ini dengan menekankan “bahwa kita semua sama-sama manusia, tidak ada perbedaan”
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka kita tertarik menggambil judul “Diskriminasi”
B. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan diskriminasi?
- Apakah Jenis-jenis diskriminasi dan macam-macam diskriminasi?
- Apakah penyebab diskriminasi?
- Apakah upaya yang harus dilakukan untuk menghapus dikriminasi berdasarkan agama dan kepercayaan?
- Bagaimana cara meghindari sikap diskriminasi?
- Mengetahui pengertian dari diskriminasi
- Mengetahui jenis-jenis diskriminasi dan macam-macam diskriminasi
- Mengetahui penyebab diskriminasi
- Mengetahui upaya yang harus dilakukan untuk menghapus diskriminasi berdasarkan agama dan kepercayaan
- Mengetahui cara menghindari sikap diskriminasi
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Diskriminasi
Diskriminasi dapat merujuk ke bidang apapun, dan dapat menggunakan kriteria apapun. Jika kita berbicara tentang manusia, misalnya, dapat membedakan antara lain dengan usia, warna kulit, tingkat pendidikan, status sosial, pengetahuan, kekayaan, warna mata yang berbeda, dll. Tapi kita juga dapat membedakan sumber energi, karya sastra, hewan.
Diskriminasi ini mengacu kepada “pengecualian pembedaan, atau pembatasan berdasarkan asal etnis atau nasional, jenis kelamin, usia, kecacatan, status sosial atau ekonomi, kondisi kesehatan, kehamilan, bahasa , agama, opini, orientasi seksual, status perkawinan atau lainnya, memiliki efek merugikan atau meniadakan pengakuan atau pelaksanaan hak-hak dan kesetaraan kesempatan bagi orang-orang. “Namun, diskriminasi merujuk pada tindakan membedakan atau segregasi yang merongrong kesetaraan. Biasanya digunakan untuk merujuk pada pelanggaran hak-hak yang sama bagi individu dengan masalah sosial, usia, ras, agama, politik, orientasi seksual atau gender.
Sumber utama dari ketidaksetaraan adalah diskriminasi “pendapatan, kelas sosial dan ras, faktor seperti jenis kelamin, etnis, kebangsaan, agama atau ideologi politik” menimbulkan bentuk diskriminasi[1].
Kelompok minoritas seringkali didiskriminasi dan berada dalam posisi “subordinasi abadi” (istilah yang di ambil dari hukum dan kelompok yang kurang beruntung), yang tercermin dalam perekonomian (kelas bawah), politik (kelompok-kelompok ini tidak terwakili kebijakan) dan kehidupan sosial. Diskriminasi semacam ini paling jelas terlihat, seperti yang terlihat seperti kekerasan rasial fisik antar kelompok yang terjadi di Amerika Serikat atau Eropa yaitu pembedaan kesempatan dan hak bagi antara kulit putih dan kulit hitam.
2. Jenis dan Macam Diskriminasi
Jenis-jenis diskriminasi :
- Diskriminasi Umur : Individu diberi perlakuan yang tidak adil karena ia tergolong dalam lingkungan umur tertentu.
- Diskriminasi Jenis Kelamin : Individu diberi perlakuan yang tidak adil karena gender mereka. Misalnya, seorang wanita menerima gaji yang lebih rendah dengan pria serekan kerjanya, meskipun kontribusi mereka sama.
- Diskriminasi Kesehatan ; Individu diberi perlakuan yang tidak adil karena mereka menderita penyakit atau cacat tertentu. Misalnya seorang yang pernah menderita sakit jiwa telah ditolak untuk mengisi jabatan tertentu, meskipun ia telah sembuh dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
- Diskriminasi Ras : Individu diberi perlakuan yang tidak adil berdasarkan ras yang diwakili mereka.
Macam-macam diskriminasi :
- Diskriminasi kasar—aksi negatif terhadap objek prasangka rasial, etnis, atau agama—dan kriminalitas berdasarkan kebencian (hate crimes)—kriminalitass yang berdasar pada prasangka rasial, etnis, dan tipe prasangka lainnya. Contoh: James Byrd seorang lelaki afro-amerika yang diseret dibelakang truk hingga meninggal oleh seorang laki-laki berkulit putih dengan prasangka tinggi.
- Diskriminasi halus: rasisme modern (rasial implicit)—rasisme berusaha menutup-nutupi prasangka di tempat umum, tetapi mengekspresikan sikap-sikap mengecam ketika hal itu aman dilakukan—dan tokenisme—contoh di mana individu menunjukkan tingkah laku positif yang menipu terhadap anggota kelompok out-group kepada siapa mereka merasakan prasangka yang kuat. Kemudian tingkah laku tokenistic ini digunakan sebagai alasan untuk menolak melakukan aksi yang lebih menguntungkan terhadap kelompok ini. Contoh: sebuah bank yang mempekerjakan orang dari etnis tertentu, supaya tidak disangka melakukan diskriminasi juga mempekerjakan masyarakat pribumi. Namun, masyarakat pribumi ini nantinya akan dipersulit untuk kenaikan jabatan.
- Orang tua membeda-bedakan perlakuan terhadapa anak-anaknya adalah contoh perilaku diskriminasidalam keluarga. Misalnya anak perempuan tidak disekolahkan karena dianggap tidak perlu, padahal orang tua mampu dan si anak juga ingin sekolah,
- Islam mengajarkan agar dalam kehidupan bertetangga, antara satu sama lain saling menghormati dan menghargai, tanpa membedakan suku bangsa, agama, status sosial, dan sebagainya
- Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, prilaku diskriminasi itu misalnya pemerintah hanya melindungi golongan tertentu. Padahal pemerintah wajib melindungi seluruh rakyatnya tanpa terkecuali
Penyebab muncul diskriminasi:
- Prasangka buruk dapat menyebabkan memainkan sebuah peran penting untuk melindungi atau meningkatkan konsep diri mereka. Ketika individu dengan sebuah prasangka memandang rendah sebuah kelompok, hal ini membuat mereka yakin akan harga diri mereka sendiri.
- Saling mencela satu sama lain akan menimbulkan orang lain tidak bertoleransi kepada kita.
Masalah penting yang harus dijawab dalam upaya perjuangan menghapus diskriminasi berdasarkan agama dan kepercayaan ialah apakah agama sendiri memiliki landasan teologis dalam gerakan tersebut. Atau sebaliknya agama-agamalah yang justeru menjadi sumber dari berbagai kasus diskriminasi itu. Untuk menjawab pertanyaan ini, saya akan mulai menggali dan menelusuri sistem atau budaya keberagamaan di Indonesia dan kaitannya dengan soal bagaimana perilaku diskriminasi itu dibentuk dan dilegitimasi oleh kekuasaan dalam Islam.
Secara historis, pergeseran pemaknaan teks-teks keagamaan tidak lepas dari proses sejarah perebutan kekuasaan yang terjadi dalam dunia Islam sendiri maupun dalam interaksinya dengan dunia luar. Lalu melalui proses sosialisasi dan kulturisasi masif dan berabad-abad lamanya, pandangan kekuasan atas teks agama ini selanjutnya dirasakan, dipikirkan dan dilakukan sebagaimana keyakinan agama Tafsir kekuasaan atas teks-teks agama inilah yang sesungguhnya mengasingkan akar-akar hak asasi manusia dalam Islam. Dan ketika ada upaya untuk menggali kembali akar yang hilang ini, muncul resistensi dan persoalan yang luar biasa dari kekuasaan. [3]
Kalau kita lacak sebenarnya budaya keberagamaan kita ini dibangun sejak pasca Khulafaur Rasyidun (setelah masa empat khalifah sepeninggal Nabi) yang penuh dengan bingar bingar perebutan kekuasaan. Yang sangat menarik adalah bahwa sekte-sekte besar dalam Islam lahir setelah peristiwa perang antara kaum muslim sendiri, antara kubu Sayidina Ali dan kubu Muawiyah. Muawiyah menyerukan “tidak ada hukum kecuali Allah”, namun kubu Ali menyanggah dengan kata-kata“Kalimatu haqqin urida biha bathil”, yang artinya: kalimat itu benar tapi untuk maksud yang salah. Dari sinilah sebenarnya sejarah penafsiran seturut dengan kehendak kekuasaan terjadi. Dan saya melihat, persoalan-persoalan diskriminasi sepanjang sejarah Islam dilegitimasi oleh pandangan penguasa atas teks-teks agama seperti itu.
5. Menghindari Sikap Diskriminasi
Cara menghindari sikap diskriminasi :
- Sesama orang yang beriman dan beragama islam harus saling menghormati dan menyayangi.
- Sesama orang beriman tidak saling meredahkan
- Sesama orang beriman tidak saling mencela
- Sesama orang beriman tidak saling memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan
- Sesama orang beriman tidak saling berprasangka buruk
- Sesama orang beriman tidak saling mencari-cari kejelekan orang lain
- Sesama orang beriman tidak saling menggunjing.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
- Diskriminasi adalah perlakuan bruk yang ditunjukan terhadap kelompok manusia tertentu.
- Salah satu jenis diskriminasi adalah diskriminasi Kesehatan ; Individu diberi perlakuan yang tidak adil karena mereka menderita penyakit atau cacat tertentu. Misalnya seorang yang pernah menderita sakit jiwa telah ditolak untuk mengisi jabatan tertentu, meskipun ia telah sembuh dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
- Salah satu menghindari salah satu diskriminasi adalah sesama orang yang beriman dan beragama islam harus saling menghormati dan menyayangi.
- Salah satu penyebab diskriminasi adalah Saling mencela satu sama lain akan menimbulkan orang lain tidak bertoleransi keada kita.
Kita sebagai pelajar jangan sampai mempunyai sikap diskriminasi yang suka membeda-bedakan antara teman yang satu dengan yang lain, ras, agama, orang kaya dan orang miskin. Karena kita sebagai manusia juga membutuhkan orang lain, jika kita memiliki sifat seperti itu maka secara tidak langsung kita pasti akan dijauhi orang lain.
Kok ga ada dafpusnya kak?
BalasHapusRefrensinya?
BalasHapusBagus banget😊
BalasHapusTerimakasih atas contoh makalah nya
BalasHapusNo references
BalasHapus